Senin, 04 Agustus 2014

STORY

Gedung pengadilan di negeri matahari terbit, Jepang, terlihat mencengangkan. Terjadi suatu kasus yang tidak terduga di dalamnya. Mungkin akan sulit terpecahkan oleh Detektif hebat sekalipun. Bagaimana tidak, seorang terdakwa tiba tiba mati ditempat dan disaksikan didepan mata detektif dan banyak orang di gedung itu tanpa ada alasan yang masuk akal dengan terbunuhnya si terdakwa. Setelah terdakwa bertengkar dengan wanita yang menjadi ‘ saksi ’ dalam sidang itu----yang juga pengacara, ruangan sidang menjadi semakin panas.

Terdakwa yang sangat keras kepala selalu menentang wanita itu. Dan konyolnya lagi, saat wanita pengacara itu mengarahkan tangan dengan jari yang menyerupai pistol ke arah tedakwa seolah olah wanita itu ingin membunuhnya, Dor!! Ucap si wanita. Memang agak bodoh ya, Mana mungkin dengan pistol bohong-bohongan itu dapat membunuh si terdakwa. Tapi... setelah itu suasana ruang pengadilan seketika hening. Suara jeritan si wanita memecahkan keheningan ruang pengadilan. Si wanita menjerit dan terjatuh karena dia menyadari kepala si terdakwa itu sudah tertembus peluru tepat disaat dia ingin menembaknya bohongan dengan jarinya. Seakan-akan tak percaya dan mustahil peluru tersebut datang dari jarinya.

Disaat tubuhnya jatuh ke lantai, dia menemukan sebuah lipstik yang mirip dengan yang dia punya. Tetapi dia menyadari bahwa ini bukan lipstiknya. Suasana di ruang sidang berubah menjadi heboh dengan terbunuhnya si terdakwa. Munculah tuduhan-tuduhan yang diajukan untuk wanita itu. “ Dia membunuhnya!! ”. Lalu Si Detektif menantang si wanita itu untuk membunuhnya dengan pistol jarinya lagi. Wanita itu menyodorkan tangannya lagi ke Detektif itu. Disaat yang bersamaan wanita itu memberi kode kepada detektif dan memberikan nya barang bukti lipstik yang dia temukan tadi. Dia mempercayai detektif hebat itu untuk menangani kasusnya dan membuktikan bahwa dia tak bersalah.

Polisi datang untuk mengivestigasi dugaan ‘ tersangka ’ dalam ruang pengadilan. Polisi tidak menemukan senjata pembunuh. Si wanita itu di geledah tubuhnya oleh polisi tetapi tidak diketemukan. Setelah melakukan beberapakali analisis, si detektif mendapati titik terangnya. Si Detektif itu sudah tau siapa ‘ pembunuhnya ’. Sang pengacara dari terdakwa itu menyuruh si wanita untuk melepaskan kuncirannya. Wanita itu menurut dan disaat dia melepaskan kuncirannya, terhempaslah rambutnya bersama dengan lipstik miliknya. Tanpa basa basi, pengacara itu mengatakan bahwa senjata pembunuhnya adalah lipstik. Dari situlah si Detektif mengetahui pelakunya. Setelah lipstik itu dibuka oleh pengacara itu, ternyata itu hanya lipstik biasa.


Setelah itu si Detektif menampilkan pertunjukan analisisnya. Dan menunjukan bahwa pelakunya adalah ....... ‘ Pengacara terdakwa ’. Betapa terkejutnya semua orang di ruangan itu kalau pelakunya bukanlah si wanita pengacara itu. Si Detektif menjelaskan bahwa pengacara dan terdakwanya itu mempunyai hubungan khusus. Jadi si pengacara itu bertujuan untuk membela si terdakwa itu. Tetapi si kekasihnya yang terdakwa itu mengkhianatinya. Si pengacara itu lalu berniat membunuh kekasihnya itu bersamaan dengan si wanita itu mengarahkan pistol jarinya kepada terdakwa supaya dia bisa menciptakan alibi yang sempurna.